Menguak fakta tersembunyi tentang kerajaan Majapahit yang ternyata adalah Kerajaan Islam
Urutan sejarah yang tidak sesuai
Ada kegelisahan para peneliti Tim Kajian Kesultanan Majapahit dari Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pengurus Daerah Yogyakarta. Mereka merasa resah karena ada ketidaksesuaian urutan-urutan sejarah dan bukti-bukti arkeologis pada cerita mengenai Majapahit sebagai kerajaan Hindu terbesar di Asia Tenggara.
Sulit memang untuk mengubah suatu pemahaman yang sudah terlanjur melekat kuat di kepala manusia, ketika asupan ilmu telah dijejali sejak masih sekolah dasar. Coba kalian tanyakanlah pada setiap anak sekolah dasar (SD) sekarang ini atau mantan anak SD 50 tahun yang lalu tentang Majapahit. Jawabannya pasti sama, Majapahit adalah lambang kebesaran kerajaan Hindu.
Wilayah kekuasaan Majapahit membentang di sebagian besar kawasan yang kita kenal sekarang sebagai Asia Tenggara. Tapi, apakah itu merupakan kebenaran yang sejati? Mari kita simak fakta-fakta yang terungkap.
Keterkaitan waktu dan bukti-bukti
Setelah tim kajian kesultanan majapahit turun ke lapangan untuk mengumpulkan bukti-bukti arkeologis dan naskah-naskah kuno yang diduga berasal dari masa Majapahit, kesimpulan pun diluncurkan dalam sebuah buku Kesultanan Majapahit, Fakta Sejarah yang Tersembunyi. Isinya cukup mengejutkan dan mengajak kita untuk mencerna pandangan baru demi menggapai sebuah kebenaran sejarah. Apa saja temuannya?
1. Koin Emas Majapahit
Pada koin emas Majapahit yang terdapat di Museum Majapahit, Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, terdapat kalimat syahadat, "La Ilaha Illal-lah Muhammad Rasulullah." Logikanya adalah, koin merupakan sebuah alat pembayaran resmi sebuah negara (kerajaan).
Biasanya simbol-simbol pada suatu alat pembayaran resmi memuat materi-materi yang diterima sebagai sebuah kenyataan mayoritas pada masyarakat ketika itu. Jika logika ini yang dipakai, pertanyaan nya adalah bagaimana mungkin sebuah kerajaan mahabesar yang diklaim sebagai pusat politik hindu, bisa menggunakan alat pembayaran bercirikan islam?
2. Lambang Majapahit
Pada lambang Majapahit (bisa dilihat pada logo Universitas Gadjah Mada) yang berbentuk sinar matahari bersudut 8, pada bagian tengah di antara sudut-sudut tersebut tertulis kata-kata ma'rifat, shifat, asma, adam, Muhammad, Allah, tauhid, dan dzat.
Delapan kata tersebut sangat bernuansa islam, mungkinkah suatu kerajaan besar mempergunakan simbol-simbol negara dengan mempertunjukkan sesuatu yang minoritas, seperti klaim sejarah lama yang mengatakan bahwa Hindu merupakan mayoritas yang dianut kerajaan dan rakyatnya ketika itu?
3. Nama asli Gajah Mada adalah Gaj Ahmada
Mengenai Patih Majapahit yang sangat termahsyur, Gajah Mada, diyakini oleh para peneliti nama aslinya adalah Gaj Ahmada yang merupakan sebuah nama muslim. Untuk kemudahan, kedua penggalan itu di jadikan satu penggalan, 'Gajahmada', bukan Gajah Mada yang bercirikan Sansakerta (Hindu).
Menurut Sejarawan Modern, diyakini ada kesengajaan memenggal nama tersebut agar memperoleh nuansa dan kesan bahwa sang patih adalah seorang Hindu. Kabarnya, di batu nisan GajahMada di Mojokerto terdapat tulisan "La Ilaha Illallah Muhammad Rasulullah."
4. Raden Wijaya
Raden Wijaya, sang pendiri Majapahit merupakan cucu Raja Sunda, Prabu Guru Dharmasiksa yang merupakan ulama dari tanah Pasundan. Nama bernuansa Hindu dari bahasa Sansakerta yang disandang nya, Kertarajasa Jayawardhana diyakini bukan merupakan kepastian bahwa ia merupakan orang Hindu, sebab, nama-nama tersebut hanya sebagai bentuk penghormatan belaka.
Penggunaan nama-nama sansakerta bernuansa Hindu kuno bahkan masih sering digunakan oleh masyarakat muslim modern saat ini, seperti Hamengku Buwono, Paku Alam, Hatta Rajasa, dan banyak lagi lainnya.
5. Pada makam Syekh Maulana Malik Ibrahim, wali pertama dalam hierarki Wali Songo, penyebar Islam di tanah jawa, terdapat testimoni bahwa ia merupakan qhadi (hakim) Kerajaan Majapahit. Banyaknya penggunaan batu nisan pada makam-makam yang ditemukan bekas peninggalan Majapahit, membuktikan bahwa pengaruh islam di Majapahit sangat kuat.
Majapahit sebagai kerajaan Muslim bukanlah hal yang Mustahil
Jika dilihat dari rentang waktu kejadian, kemungkinan Majapahit sebagai kerajaan Muslim juga bukanlah hal yang mustahil terjadi. Islam masuk ke Nusantara pada abada ke-7. Bukti sejarahnya terdapat di sebuah kota pesisir kuno bernama Barus, Sumatera Utara.
Bukti arkeologi lain nya mengenai masa kedatangan Islam ke bumi pertiwi adalah di temukan nya batu nisa Fatimah binti Maimun di Gresik, Jawa Timur pada 1082.
Sedangkan Majapahit sendiri baru berdiri pada abad ke-13. Bayangkan apa yang bisa terjadi dalam rentang waktu 500 tahun? Sinar Islam telah menerangi Nusantara begitu lama. Jadi, tidak aneh jika sinar itu juga menyinari langit Majapahit di kawasan Mojokerto yang cukup dekat dengan Gresik, Jawa Timur.
Seorang peneliti dari Monash University, Australia, MC. Rickfels mengungkapkan hasil penelitian nya pada makam-makam peninggalan Majapahit di Trowulan. Pada makam-makam yang bertuliskan Arab itu terdapat pahatan tahun 1368. Jadi, apanya yang tidak mungkin?
Siapa Yang Membelokkan Sejarah?
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah siapa yang dengan sengaja membelokkan sejarah besar itu? Lalu, untuk apa? Ada teori berkembang yang mengatakan bahwa orang-orang Belanda-lah yang menjadi konseptor pengalihan kebenaran fakta Majapahit tersebut.
Motif nya adalah memberikan pemahaman bahwa kerajaan Majapahit yang menjadi kebanggaan rakyat Indonesia adalah kerajaan Hindu yang kemudian didobrak dengan masuknya Islam.
Kesan yang ingin dimunculkan bahwa Islam baru masuk belakangan ke tanah Majapahit. Tentu akan ada lebih banyak teori lagi pada kemudian hari untuk mengungkap apa motif yang sesungguhnya terjadi pada sejarah Majapahit.
Sumber Artikel :
- Suci, Afred. 2013. 151 Konspirasi Dunia. Jagakarsa: WahyuMedia.
Sumber gambar :
- www.portal-islam.id
- http://wongjawa670.blogspot.com/2011/04/majapahit-bukan-kerajaankesultanan_17.html
- https://video.tempo.co/read/4082/situs-makam-tujuh-buktikan-islam-ada-sejak-zaman-majapahit
- https://nusantara.news/majapahit-jaya-nusantara-kuat-ini-rahasianya/
Belum ada Komentar untuk "Menguak fakta tersembunyi tentang kerajaan Majapahit yang ternyata adalah Kerajaan Islam"
Posting Komentar