Pembahasan Lengkap Seputar Permasalahan Puasa

Keutamaan Puasa


1. Allah menjanjikan atas puasa dengan pahala yang besar dan ampunan.

"Laki-laki dan perempuan yang berpuasa," hingga firman-Nya, "Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar."(QS. Al-Ahzab: 35)

2. Menjauhkan dari Neraka sejauh 70 musim (perjalanan).

"Tidaklah seorang hamba berpuasa pada satu hari fii sabilillah melainkan Allah menjauhkan wajah-nya dengan puasa itu dari api Neraka sejauh tujuh puluh musim (perjalanan)." (Muttafaq 'alaih)

3. Amalan yang bisa memasukkan seseorang ke dalam surga.

Tatkala Abu Umamah bertanya kepada Rasulullah tentang amalan yang bisa memasukkan nya ke dalam surga, maka beliau bersabda :

"Hendaklah engkau berpuasa, karena puasa tiada taranya." (Shahih, diriwayatkan an-Nasa'i)

4. Allah Ta'ala berfirman (dalam hadits qudsi)

"Setiap amalan anak Adam untuknya kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya langsung. Puasa adalah perisai; maka apabila salah seorang di antara kalian berpuasa, janganlah ia mengucapkan kata-kata kotor dan janganlah berbuat kegaduhan. Jika ada seseorang yang mencacinya atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia mengatakan, 'Aku sedang berpuasa', dua kali. Demi Allah yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang sedang berpuasa lebih harum disisi Allah daripada aroma kasturi. Orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kegembiraan: ketika berbuka, ia bergembira dengan buka puasanya; dan ketika bertemu dengan Rabb-nya, ia bergembira dengan (pahala) puasa nya." (Muttafaq 'alaih)

5. Memberi syafaat di hari kiamat

"Bahwa puasa dan al-Qur'an akan memberi syafa'at kepada hamba pada hari Kiamat (Hasan, riwayat Imam Ahmad dan al-Hakim).


Keutamaan Bulan Ramadhan dan Puasanya


1. Bulan diturunkan nya al-Quran, kitab Allah yang abadai.

2. Pada bulan itu syaitan-syaitan dibelenggu, pintu-pintu Neraka ditutup, dan pintu-pintu surga dibuka.

3. Di dalam nya terdapat malam Lailatul Qadr, dan ibadah di dalam nya lebih baik dibandingkan ibadah seribu bulan.

4. Dengan puasa Ramadhan akan diperoleh ampunan.

5. Dengan Qiyam (menghidupkan sholat malam) Ramadhan akan diperoleh ampunan juga.

6. Umrah di bulan Ramadhan setara denga Haji.

7. Orang yang berpuasa mempunyai do'a yang tidak tertolak.

Kapan diwajibkan berpuasa?


Seseorang diwajibkan berpuasa ketika telah berusia 15 tahun, maka taklif (perintah agama) di wajibkan atas nya, karena usia ini adalah tanda baligh (wajib melaksanakan perintah agama). Orang yang menyepelekan puasa ini, sedang ia telah di hukumi dengan baligh, berarti ia telah meninggalkan kewajiban, maka ia wajib meng-qadha puasa yang di tinggalkan nya atau tidak berpuasa di dalamnya dari hari-hari ramadhan yang telah lewat.

Ketidak tahuannya tentang hukum puasa bukanlah suatu udzur, jadi ia wajib meng-qadha hari-hari yang di tinggalkan nya atau tidak menyempurnakan puasa, disertai kafarat berupa memberi makan orang miskin dalam setiap hari nya.

Jika ia tidak tahu jumlah hari yang di tinggalkannya, maka ia wajib berhati-hati hingga merasa yakin bahwa ia telah meng-qadha apa yang wajib dalam tanggungan nya.

Dengan Apa Kita Menyambut Bulan Ramadhan?


1. Dengan bersegera bertaubat yang jujur yang memenuhi syarat-syarat nya dan banyak beristighfar.

2. Mempelajari apa yang menjadi keharusan berupa fiqih puasa.

3. Membuat tekad yang benar dan kemauan yang tinggi untuk memakmurkan Ramadhan dengan amal-amal shalih.

4. Menyadari bahwa Ramadhan hanya lah hari-hari tertentu yang segera akan habis.

5. Bersungguh-sungguh menghafalkan dzikir-dzikir dan do'a-do'a yang bersifat mutlak dan yang tertentu, terutama yang berkaitan dengan Ramdhan.

Hukum Puasa Ramadhan


Puasa ialah menahan diri dari makan, minum dan bersetubuh mulai dari terbit fajar kedua hingga terbenam matahari.

Puasa adalah fardhu yang ditetapkan berdasarkan al-quran, as-sunnah dan ijma. Siapa yang mengingkari kewajiban nya, maka ia murtad lagi kafir yang diperintahkan untuk bertaubat, jika memang mau bertaubat dan mengakui kewajiban nya. Jika tidak mau, maka ia dibunuh (dalam pemerintahan yang melaksanakan syari'at islam) karena kafir.

Puasa ramadhan adalah fardhu (Wajib) atas setiap muslim baligh, berakal, mampu berpuasa. Puasa ramadhan wajib dengan melihat hilal-nya atau menyempurnakan Sya'ban tiga puluh hari. Untuk menetapkan bulan Ramadhan, sudah cukup dengan pantauan seorang yang adil.

Hikmah Dan Faidah Berpuasa


1. Puasa adalah sarana untuk mencapai takwa.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183).

2. Puasa adalah faktor untuk terbebas dari segala macam kebatilan

"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengerjakannya, maka Allah tidak memerlukan orang itu untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya)." (HR. Al-Bukhari).

3. Puasa dapat melemahkan syahwat, membiasakan kesabaran, dan menguatkan keinginan.

4. Puasa dapat membiasakan umat pada kedisiplinan, persatuan, mencintai keadilan dan persamaan, mendahulukan orang lain, berderma dan memberi bantuan kepada kaum fakir, miskin dan orang-orang yang membutuhkan.

5. Puasa dapat membersihkan usus-usus, memperbaiki lambung.

6. Puasa dapat menyempitkan jalan-jalan (aliran) darah yang notabene adalah jalan-jalan syaitan, lalu jiwa merasa tentram, pikiran merasa tenang, waswas hilang, dan seseorang bisa fokus untuk menaati Rabb-nya.

Apa Yang Wajib Dilakukan Oleh Orang Yang Berpuasa?


Orang yang berpuasa itu seharusnya memperbanyak amal ketaatan, dan menjauhi segala larangan. Ia mengerjakan shalat lima waktu tepat pada waktunya secara berjama'ah, dan meninggalkan dusta, ghibah, curang, berbagai transaksi ribawi, dan semua perkataan atau perbuatan yang diharamkan.

"Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengerjakannya, maka Allah tidak memerlukan orang itu untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya)." (HR. Al-Bukhari).


Adab dan Sunnah dalam Berpuasa


Ada yang wajib dan ada pula yang dianjurkan, diantaranya :

1. Berkeinginan untuk mengakhirkan sahur hingga bagian malam yang terakhir selama tidak khawatir terbit fajar.

"Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah." (HR. Al-Bukhari).

2. Menyegerakan berbuka (ta'jil), jika terbukti matahari telah terbenam, berdasarkan sabdan Nabi:

"Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka puasa." (HR. Al-Bukhari).

3. Menjauhi perbuatan keji dan kotor, ucapan dusta dan semua yang diharamkan

4, Berbuka dengan beberapa butir ruthab (kurma segar). Jika tidak ada, maka dengan kurma. Jika tidak ada, maka dengan air.

5. Tidak memperbanyak makan, dan cukup dengan apa yang dapat menyehatkan badan.

6. Banyak bersedekah dan memberi makan. Sungguh nabi pada bulan Ramadhan adalah orang yang lebih dermawan dengan kebaikan dibandingkan angin yang berhembus.

7. Membaca al-Quran dan mempelajarinya. Sungguh jibril menyimak bacaan al-quran Nabi di bulan Ramadhan.

8. Shalat Tarawih bersama kaum muslimin di masjid dan melakukannya dengan sempurna bersama imam.

9. Menambah ibadah puasa sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan berusaha mencari Lailatur Qadr pada malam-malan ganjil.

10. Beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Berpuasa Tapi Meninggalkan Sholat


Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja itu hukumnya kafir dengan kekafiran yang besar. Dengan demikian, puasanya tidak sah, begitu pula ibadah-ibadahnya yang lain hingga ia bertaubat kepada Allah, berdasarkan firman-Nya.

"Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-An'aam: 88)


Hukum orang yang tidak berpuasa Ramadhan bukan karena Udzur



Barang siapa yang tidak berpuasa Ramadhan dengan sengaja bukan karena udzur syar'i, maka sungguh ia telah melakukan salah satu dosa besar, dan ia tidak dikafirkan karena tidak berpuasa, meninggalkan puasa bukanlah kufur akbar, jika tidak mengingkari kewajiban nya.

Ia wajib memberi makan orang miskin pada setiap harinya, jika ia menunda qadha' hingga Ramadhan berikutnya tanpa udzur syar'i.

Puasa dan Shalat di Bulan Ramadhan Saja


Apa hukum orang yang berpuasa dan shalat di bulan Ramadhan saja, dan meninggalkan shalat begitu bulan Ramadhan berakhir?

Hukum shalat adalah fardhu 'ain. Barang siapa yang meninggalkan nya karena mengingkari kewajiban nya atau meninggalkan nya karena menyepelekan dan kemalasan, maka sungguh ia telah kafir.

Adapun orang-orang yang berpuasa Ramadhan dan mengerjakan shalat pada bulan Ramadhan saja, maka ini adalah menipu Allah. Amat buruklah kaum yang tidak mengenal Allah kecuali di bulan Ramadhan. Mereka tidak dibenarkan mengerjakan puasa tapi mereka meninggalkan shalat di luar Ramadhan.

Perkara-Perkara yang Dibolehkan para Ulama Di Siang Ramadhan


Pertama: Semprotan mulut yang digunakan untuk mengobati penyakit asma.

Kedua: Bercelak. Cuma, penggunaan nya pada malam hari adalah lebih baik bagi orang yang berpuasa.

Ketiga: Infus yang bukan untuk asupan makan, baik pada urat maupun otot, demikian pula mengambil sedikit darah untuk pemeriksaan.

Keempat: Suntikan pembedahan untuk keperluan karena tidak menyerupai makan dan minum.

Kelima: Mencicipi makan untuk keperluan dengan meletakkannya pada ujung lidah, agar tahu manis dan asinnya, tapi tidak boleh menelannya sedikit pun.

Keenam: Termasuk yang tidak merusak puasa, ialah makan dan minum karena lupa. Tapi jika ia ingat, maka hendaklah ia berhenti dan mengeluarkan apa yang ada di mulutnya.

Ketujuh: Mencium istri bagi siapa yang mampu menguasai dirinya. Jika ia tidak mampu menguasai dirinya, dan mani keluar darinya dengan syahwat, maka batallah puasanya, baik itu keluar karena bercumbu, ciuman, pandangan berulang-ulang maupun sebab-sebab lainnya yang bisa meluapkan syahwat seperti onani dan semisalnya.

Pembatal-Pembatal Puasa


1. Bersetubuh. Kapan saja orang yang berpuasa melakukan bersetubuh, maka batal puasanya.

2. Keluar mani karena bercumbu, mencium, merangkul, atau semisalnya.

3. Makan dan Minu, baik lewat mulut maupun hidung.

4. Apa yang semakna dengan makan dan minum, seperti jarum infus.

5. Mengeluarkan darah dengan bekam atau gurah.

6. Muntah dengan sengaja.

7. Keluar darah haid atau nifas.

Siapa yang Dibolehkan tidak Berpuasa di bulan Ramadhan?


1. Orang sakit yang sakitnya menjadi parah bila berpuasa.

2. Musafir yang boleh mengqashar shalat.

3. Wanita haid dan nifas.

4. Wanita hamil dan menyusui.

5. Tidak mampu berpuasa, karena tua atau penyakit yang tidak bisa diharapkan kesembuhan nya.

Hukum Pekerja Tidak Berpuasa


Seorang mukallaf tidak boleh tidak berpuasa di siang hari Ramadhan hanya karena ia seorang pekerja. Tapi jika ia mengalami kesulitan yang besar sehingga terpaksa berbuka di tengah hari, maka ia boleh berbuka untuk menghilangkan kesulitannya itu, kemudian menahan diri hingga terbenam matahari dan berbuka bersama kaum Muslimin lainnya.

Demikian sedikit rangkuman mengenai permasalahan seputar puasa, semoga bermanfaat..

sumber gambar : https://lachi17.deviantart.com/art/Puasa-316052601

sumber materi: Ramdhan jalan menuju surga, penerjemah Ahmad Syaikhu, penerbit Pustaka Ibnu Umar.

Belum ada Komentar untuk "Pembahasan Lengkap Seputar Permasalahan Puasa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel