Asal Usul Yahudi di Tanah Palestina

Penyerahan kunci Palestina ke tangan Umar Bin Khattab


Sebelum kedatangan islam, bahkan sebelum ada romawi dan persia, negeri syam telah ditinggali oleh bani Israil, termasuk al aqsa di dalamnya telah menjadi milik mereka, di dalam al-quran pun dikatakan seperti itu, dan Allah juga telah mengutamakan mereka dibanding umat-umat lainnya yang ada di zaman tersebut.

"Dan sesungguhnya Kami telah menempatkan Bani Israil di ternpat kediaman yang bagus dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik. Maka mereka tidak berselisih, kecuali setelah datang kepada mereka pengetahuan (yang tersebut dalam Taurat). Sesungguhnya Tuhan kamu akan memutuskan antara mereka di hari kiamat tentang apa yang mereka perselisihkan itu." (QS. Yunus: 93).

Tetapi mereka (orang-orang bani israil) di usir oleh orang-orang persia, setelah itu di usir lagi oleh orang-orang romawi, jadi status mereka sebetul nya sudah terusir dari Syam dalam kurun waktu yang lama sekali.

Ketika negeri Syam dikuasai oleh orang-orang romawi, maka pada saat ke khalifahan Umar bin Khattab, pemimpin negeri tersebut menyerahkan kunci nya kepada Umar bin Khattab. Maka secara hukum, negeri syam dan sekitarnya menjadi milik umat Islam, karena kunci nya diserahkan langsung kepada khalifah Umar bin Khattab.

Yang perlu kamu ingat bahwasanya Syam menjadi wilayah yang berhasil dikuasai oleh Kaum muslimin tanpa melewati jalur peperangan, dan terus berlanjut tanah syam menjadi milik umat Islam sampai perang dunia pertama.

Perjanjian Sykes Picot - Menjadikan Palestina sebagai negara Internasional


Pasca perang dunia pertama yang terjadi pada tahun 1916-1918, terjadi sebuah perjanjian yang bernama perjanjian Sykes Picot (Sais Piket).

adalah perjanjian rahasia antar pemerintah Britania Rayadengan pemerintahan Perancis yang diikuti dan disetujui oleh Kerajaan Rusia, di mana dalam perjanjian ini ketiga negara mendiskusikan pengaruh dan kendali di Asia Barat setelah jatuhnya Kerajaan Utsmaniyah pada Perang Dunia I yang telah diprediksi sebelumnya. Perjanjian ini secara efektif membelah daerah-daerah Arab dibawah Kerajaan Otoman di luar Jazirah Arab sehingga dimasa depan dapat ditentukan di mana kendali atau pengaruh Inggris atau Perancis akan berlaku. Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 16 Mei 1916 dan diberi nama sesuai dengan diplomat Perancis François Georges-Picot dan diplomat Inggris Sir Mark Sykes.

Karena pecahnya Revolusi Bolshevik, Rusia mengundurkan diri dari perjanjian ini. Pada Revolusi Rusia di bulan Oktober 1917, para pejuang Bolsheviks mempublikasikan perjanjian ini dan mempermalukan Inggris, membuat Arab marah, dan Turkisenang.
Kedua negara ini membagi-bagikan wilayah yang sebelum nya dikuasai oleh ke khilafahan Utsmaniyah, dan menjadikan negara Palestina sebagai mandat bersama, yang akhir nya LBB (nama awal PBB) menjadikan Palestina sebagai wilayah internasional yang tidak boleh dimiliki oleh siapapun.

Pendirian Negara Israel tahun 1948


Kemudian tahun 1917, Rotschild mengirim surat kepada ratu Inggris, minta agar daerah tersebut di berikan kepada Yahudi, yang kemudian akan dijadikan sebagai negara Yahudi, pemerintah Inggris pun memberikan nya atas nama deklarasi balfour, tahun 1920 LBB menaikkan kembali mandatory palestine, maka setelah itu mulai banyak orang-orang Yahudi yang berpindah ke wilayah Palestina.

Setelah semakin banyak orang Yahudi yang bermukim di palestin, akhirnya mulai banyak menimbulkan masalah, mulailah dilakukan pembantaian terhadap orang-orang Muslim disana.

Pasca perang dunia kedua yang terjadi pada tahun 1948, terjadi pergeseran kekuasaan dari Inggris ke Amerika, LBB pun berubah nama menjadi PBB.

Setelah pergeseran kekuasaan tersebut, kemudian PBB menyetujui rencana pendirian negara Yahudi, yang akhirnya kemudian berdirilah sebuah negara yahudi di tahun 1948 yang bernama negara Israel, tapi belum menjadikan Yerussalem sebagai ibu kota nya.

Pendirian negara tersebut saja sudah menimbulkan masalah, apalagi jika sampai menjadikan yerussalem sebagai ibu kota negara mereka? Al-aqsa adalah tempat suci ke-3 bagi umat Islam setelah Mekkah dan Madinah, tempat isra miraj nya nabi Muhammad SAW, dan telah disebutkan di dalam Al-quran.

Donald Trump menghidupkan kembali konflik masa lalu


Seperti yang kita ketahui bersama, belum lama ini kita dikagetkan oleh keputusan Donald Trump yang akan menjadi Yerussalem sebagai ibu kota Yahudi, yang dilakukan oleh trump sebetulnya adalah tantang untuk Umat Islam sendiri.

Sama seperti kisah perang salib, yang pada saat itu baitul maqdis dikuasai oleh beberapa dalam waktu beberapa tahun, hingga akhir nya muncullah Salahuddin Al-Ayyubi yang berhasil kembali merebut baitul maqdis.

Kalau kita melihat sejarah nya, maka akan muncul kembali Salahuddin Al-ayyubi yang ke dua yang akan merebut kembali negeri Syam, walaupun kita tidak tahu siapa dan dimana, tapi yang harus kita lakukan adalah mempersiapakan generasi tersebut.

Bahkan Erdogan sendiri menjadi Yerussalem sebagai garis merah nya Umat Islam, barang siapa yang berani melewati nya, berarti sama saja dengan mengajak perang terhadap semua umat Islam.

Jadi yang harus di perhatikan sekarang ini adalah persatuan Umat Islam, kejadian sombong ini sebetulnya bisa menjadi kunci sebagai pemersatu umat. Seperti kejadian penghinaan surat Al-Maidah ayat 51, yang akhirnya menimbulkan rasa persatuan didalam umat Islam sendiri.

Semoga dengan kejadian ini, umat Muslim International dapat di persatukan kembali hatinya.

Belum ada Komentar untuk "Asal Usul Yahudi di Tanah Palestina"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel