Ratusan Juta Data Pengguna Facebook dan Instagram Dicuri, Masihkah Platform Facebook Inc dibilang Aman?
Berita tentang privasi memang sedang heboh akhir – akhir ini. Kita tentu tahu WhatsApp memiliki kebijakan privasi baru yang cukup kontroversi sehingga banyak orang hijrah ke telegram karena dirasa tidak aman.
Belum selesai soal itu, baru – baru ini 214 juta data pribadi dari akun Facebook, Instagram, dan LinkedIn dikabarkan bocor di internet.
Bagaimana bisa data bocor ke internet dengan mudah? Dan bagaimana respon dari Facebook Inc selaku induk dari platform instagram dan facebook. Semua kami bahas dalam tulisan berikut ini.
Laporan Safety Detective
Dilansir dari CNBC dan KOMPAS, firma antivirus dan keamanan yakni Safety Detective telah melaporkan kebocoran data dari Sosial Media Facebook, Instagram, dan LinkedIn.
Kebocoran data berasal dari perusahaan sosial media China, Socialarks. Data yang bocor pun tidak main – main yakni sekitar 214 juta data pengguna tersebar luas di internet.
Laporan Safety Detectives tentang hal ini juga menyebutkan data yang bocor lebih dari 400 Gigabytes dan 318 juta catatan dalam database disita.
Tentu data sebesar ini merupakan database perusahaan tersebut. Sampai saat ini firma antivirus ini belum bisa memastikan berapa harga yang harus dibayar atas kebocoran data ini.
Meski sudah bocor ke publik, namun data pengguna Socialarks mulai dari password dan informasi keuangan belum bocor sama sekali.
Hal ini merupakan kabar baik yang bisa menjadi angin segar dibalik kejadian ini. Karena perlu diketahui database yang bocor termasuk data pribadi orang – orang penting seperti influencer, food blogger, dan beberapa selebritas terkenal di sana.
Meski database Socialarks yang bcoor hanyalah 'data bekas' yang habis masa penggunaannya, namun tetap saja ini merupakan hal buruk karena bisa jadi terdapat praktik pelanggaran persayratan layanan (Privacy Policy).
Socialarks juga diketahui menyimpan data pribadi pengguna ke dalam database meski tidak dibagikan ke publik.
Dari kejadian ini boleh dibilang kerentanan database dari perusahaan Socialarks yang berbasis di Hong Kong itu adalah hal yang tidak bisa dianggap remeh.
Karena data lama sekalipun dapat digunakan untuk kejahatan kriminal yang berskala besar dan lintas negara.
Bagaimana Menjaga Data Agar Aman?
Dari kasus data yang dicuri tentu kita patut waspada untuk hal ini, karena sebaik apapun sistem dibuat tentu masih ada celahnya.
Kebocoran sebesar 400 GB apalagi isinya adalah data pribadi adalah hal yang cukup berbahaya karena kejahatan online bisa mengintai kapan saja.
Kebocoran data pribadi ini memiliki konsekuensi panjang mulai dari pencurian identitas dan penipuan keuangan yang bisa jadi terjadi di tempat lain seperti transaksi online.
Untuk itu agar informasi pribadi tidak jatuh begitu saja ke publik kita sebagai pengguna harus lebih berhati – hati mulai dari menggunakan antivirus yang tepat dan pastikan saat mengunjungi situs internet pastikan protokol situs tersebut berjenis HTTPS yang diklaim aman.
Tidak lupa pengguna juga dapat membuat password yang kuat dengan gabungan huruf, angka, simbol, dan besar kecil karakter.
Mempertanyakan Komitmen Facebook Inc
Dari kasus tersebut meski data yang bocor berasal dari platform sosial media ke tiga dalam hal ini bukan berasal dari Facebook dan Instagram secara langsung, tentunya mudahnya data pribadi dari Facebook Inc bocor bukanlah hal baru.
Belakangan waktu ini memang isu data pribadi mencuat dari perusahaan ini.
Meski perusahaan Facebook sering melakukan klarifikasi atau penjelasan mengenai keamanan, namun informasi data tetaplah diperoleh secara legal dan pihak Facebook haruslah menyimpan informasi tersebut dengan aman.
Jika tidak mungkin kasus kebocoran seperti ini bisa terjadi kapan saja dan merugikan konsumen.
Jika data pribadi bocor dan dimanfaatkan untuk kejahatan tentu akan menjadi masalah besar kedepannya.
Pihak Facebook haruslah menjamin data yang disimpan aman agar konsumen tidak menuntut yang mana akan merugikan perusahaan itu sendiri.
Belum ada Komentar untuk "Ratusan Juta Data Pengguna Facebook dan Instagram Dicuri, Masihkah Platform Facebook Inc dibilang Aman? "
Posting Komentar